paingsoe – OpenEvidence, platform kecerdasan buatan yang dikenal sebagai “ChatGPT untuk dokter,” baru saja mengumumkan pendanaan sebesar 200 juta dolar. Menjadikan valuasi perusahaan ini mencapai 6 miliar dolar. Pendanaan terbaru ini terjadi hanya tiga bulan setelah mereka mengumpulkan 210 juta dolar dengan valuasi 3,5 miliar dolar. Menunjukkan tingginya minat investor terhadap teknologi AI yang diterapkan dalam sektor kesehatan. Putaran pendanaan ini dipimpin oleh Google Ventures, dengan partisipasi Sequoia Capital. Kleiner Perkins, Blackstone, Thrive Capital, Coatue Management, Bond, dan Craft.
“Baca Juga: ChatGPT Atlas, Browser Baru dari OpenAI, Resmi Diluncurkan”
Pertumbuhan Pesat OpenEvidence Sejak Didirikan
Didirikan pada 2022 oleh Daniel Nadler dan Zachary Ziegler, OpenEvidence telah berkembang pesat dalam waktu singkat. Platform ini kini mendukung sekitar 15 juta konsultasi klinis per bulan, meningkat signifikan dari 8,5 juta pada Juli tahun lalu. Dengan lebih dari 10.000 pusat medis yang menggunakan layanan ini di seluruh Amerika Serikat. OpenEvidence kini menjadi alat yang tak tergantikan bagi tenaga medis dalam mencari jawaban medis berbasis bukti yang cepat dan akurat. Sistem ini didukung oleh iklan dan gratis untuk tenaga medis terverifikasi.
Sistem AI Terlatih dengan Jurnal Medis Terpercaya
OpenEvidence dilatih menggunakan jurnal medis terkemuka, termasuk JAMA dan New England Journal of Medicine. Hal ini memastikan bahwa jawaban yang diberikan kepada tenaga medis bersumber dari pengetahuan yang terpercaya dan berbasis bukti ilmiah. Platform ini juga dilengkapi dengan mekanisme untuk menolak memberikan jawaban jika tingkat keyakinannya rendah, meminimalkan risiko kesalahan atau “hallucination” dalam jawaban yang diberikan.
Strategi Bisnis Direct to Clinician
Alih-alih menjual langsung ke institusi besar, OpenEvidence mengadopsi model bisnis Direct to Clinician, yang memungkinkan tenaga medis menggunakan platform secara gratis. Strategi ini telah terbukti sukses dalam mendorong pertumbuhan organik platform melalui rekomendasi dari mulut ke mulut di kalangan tenaga medis. Sangeen Zeb dari Google Ventures menyebut OpenEvidence telah “menjadi kata kerja” di kalangan profesional medis, menandakan betapa cepatnya adopsi platform ini dalam dunia medis.
Rencana Penggunaan Dana dan Prospek Masa Depan
Pendanaan sebesar 200 juta dolar ini akan digunakan untuk memperluas sumber daya komputasi, melatih AI, dan memperkuat pemasaran platform. OpenEvidence menargetkan pendapatan iklan sebesar 100 juta dolar pada tahun depan, hanya 90 hari setelah mulai memonetisasi aplikasinya. Dengan lebih dari 100 juta konsultasi klinis yang telah dikumpulkan, perusahaan ini memiliki data unik yang sangat berguna untuk melatih model AI mereka dan memperbaiki kualitas jawaban yang diberikan.
“Baca Juga: Masalah Baru Muncul Setelah Update Terbaru Windows 11″
OpenEvidence: Masa Depan AI dalam Dunia Kesehatan
Pertumbuhan OpenEvidence yang pesat menunjukkan bahwa aplikasi AI yang terfokus pada ceruk pasar spesifik, seperti kesehatan, dapat menarik perhatian investor dan pengguna secara signifikan. Dalam lanskap AI yang berkembang pesat, OpenEvidence menonjol dengan model bisnis yang berfokus pada pengguna akhir, tenaga medis, dan strategi pertumbuhannya yang efisien. Dukungannya dari investor terkemuka dan adopsi cepat di kalangan profesional medis membuatnya menjadi salah satu startup AI medis yang paling menjanjikan di pasar saat ini.



