Bill Gates Akui Salah, Tidur Bukan untuk Orang Malas

Bill Gates Akui Salah, Tidur Bukan untuk Orang Malas

paingsoe – Bill Gates, pendiri Microsoft, dikenal sebagai sosok pekerja keras yang sering begadang dan tidur di kantor saat membangun perusahaannya. Dulu, ia merasa bahwa tidur adalah tanda kemalasan dan sering menganggap sedikitnya waktu tidur sebagai bukti produktivitas yang tinggi. Namun, seiring bertambahnya usia, Gates mulai menyadari betapa pentingnya tidur untuk kesehatan fisik dan mental.

“Baca Juga: NVIDIA Investasi Rp16 Triliun untuk Akuisisi Nokia”

Bill Gates Mengakui Kebiasaan Tidur yang Salah Saat Muda

Pada masa muda, Gates sering berkompetisi dengan rekan-rekannya untuk tidur sesedikit mungkin. “Kami seperti berlomba-lomba siapa yang tidur paling sedikit. Ada yang tidur enam jam, yang lain lima jam, bahkan kadang tidak tidur sama sekali. Aku menganggap itu keren dan produktif,” ujar Gates dalam sebuah podcast. Kebiasaan ini tercermin dalam gaya hidupnya yang sangat intens, fokus pada pekerjaan tanpa mempertimbangkan kebutuhan tidur yang cukup.

Namun, pengalaman pribadi dengan keluarganya, khususnya setelah ayahnya didiagnosis Alzheimer, membawa perubahan besar dalam pandangannya tentang tidur. Gates mulai menyadari bahwa kurang tidur bukan hanya mempengaruhi energi dan konsentrasi, tetapi juga dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan serius seperti demensia.

Perubahan Pola Pikir Setelah Ayah Diagnosa Alzheimer

Kesadaran Gates tentang pentingnya tidur muncul setelah ayahnya, William H. Gates Sr., mengidap Alzheimer. Kondisi ayahnya membuat Gates lebih mendalami riset tentang kesehatan otak dan hubungan antara tidur yang buruk dan risiko Alzheimer. Penelitiannya mengungkapkan bahwa tidur yang tidak cukup bisa memperburuk fungsi kognitif, meningkatkan risiko penyakit otak, dan memperpendek usia hidup.

Sebuah studi dari Harvard Medical School pada 2021 menyebutkan bahwa orang berusia di atas 65 tahun yang tidur kurang dari lima jam per malam memiliki risiko dua kali lebih besar untuk mengalami demensia atau meninggal dalam lima tahun, dibandingkan mereka yang tidur antara 6 hingga 8 jam per malam.

Tidur Cukup: Kunci untuk Kesehatan Otak yang Lebih Baik

Bukan hanya bagi lansia, tidur yang cukup juga penting untuk orang muda. Menurut American Academy of Sleep Medicine, remaja sebaiknya tidur 8–10 jam per malam, sementara orang dewasa membutuhkan tidur 7–9 jam untuk menjaga fungsi otak, memori, dan kesehatan mental secara optimal. Gates kini sadar bahwa tidur cukup adalah bagian penting dari kesehatan otak dan produktivitas.

Setelah menyadari hal ini, Gates mulai menerapkan pola tidur yang lebih sehat. Ia kini memastikan untuk tidur tujuh jam setiap malam, dan merasakan dampak positif terhadap energi dan fokusnya sepanjang hari. Tidur yang cukup membantunya menjaga kesehatan dan tetap produktif dalam berbagai kegiatan, baik pekerjaan maupun kehidupan pribadi.

“Baca Juga: Ini Cara Mudah Lihat Riwayat Tontonan Reels di Instagram”

Tidur Cukup adalah Investasi Kesehatan dan Produktivitas

Bill Gates kini mengakui bahwa tidur bukanlah kemalasan, melainkan investasi penting untuk kesehatan tubuh dan otak. Dengan tidur yang cukup, ia merasa lebih bertenaga dan fokus dalam menjalani hari. Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi banyak orang, terutama yang sering mengorbankan tidur demi pekerjaan. Tidur yang cukup bukan hanya meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga memperpanjang usia dan mendukung kinerja yang lebih baik dalam jangka panjang.