paingsoe–Timnas Indonesia harus menerima kenyataan pahit setelah striker andalan mereka, Ole Romeny, mengalami cedera pergelangan kaki kanan. Cedera ini terjadi saat Romeny memperkuat Oxford United melawan Arema FC dalam laga Piala Presiden 2025 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung. Ia harus ditarik keluar lapangan usai menerima tekel keras dari pemain Arema, Paulinho.
Diagnosis tim medis menyebutkan bahwa Romeny harus menjalani operasi. Proses pemulihan ini membuatnya dipastikan absen dalam laga penting ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang akan digelar pada Oktober 2025 mendatang. Ketidakhadiran Romeny tentu menjadi kehilangan besar bagi skuad Garuda, mengingat perannya yang krusial di lini depan.
Sebagai opsi pengganti, nama Ramadhan Sananta kembali mencuat. Striker muda ini sempat dipanggil oleh pelatih Patrick Kluivert dalam laga FIFA Matchday Juni 2025. Meski belum banyak mendapat menit bermain—hanya tampil selama satu menit saat melawan China dan tidak diturunkan melawan Jepang—Sananta kini punya peluang besar untuk membuktikan kualitasnya.
Sananta saat ini bermain untuk DPMM FC, klub asal Brunei yang berkompetisi di Liga Super Malaysia. Kepindahannya ke luar negeri diharapkan mampu meningkatkan kualitas permainannya, terutama dari sisi teknik, fisik, dan mental. Pengalaman bermain di liga yang lebih kompetitif diyakini menjadi modal penting bagi Sananta dalam merebut tempat utama di Timnas.
Pelatih Patrick Kluivert dituntut untuk segera menemukan komposisi terbaik, termasuk siapa yang akan mengisi kekosongan di lini depan. Jika Sananta mampu menunjukkan perkembangan signifikan dalam waktu dekat, bukan tidak mungkin ia akan menjadi tumpuan serangan Garuda dalam laga-laga krusial mendatang. Keputusan strategis dalam memilih pengganti Romeny akan sangat menentukan nasib Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
STRUIK, LILIPALY, DAN RAGNAR: OPSI STRATEGIS PENGGANTI ROMENY DI TIMNAS INDONESIA
Dengan absennya Ole Romeny karena cedera, Timnas Indonesia harus segera menyiapkan alternatif untuk lini serang menjelang ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Beberapa nama mencuat sebagai calon pengganti, termasuk Rafael Struick, Stefano Lilipaly, dan Ragnar Oratmangoen. Ketiganya punya latar belakang dan potensi berbeda yang bisa memberi warna baru pada skuad Garuda.
Rafael Struick sebelumnya menjadi pilihan utama di bawah asuhan Patrick Kluivert, meskipun ia jarang tampil reguler di level klub. Setelah mencoba peruntungan di Australia dan minim menit bermain, Struick kini kembali ke Indonesia dan bergabung dengan Dewa United di BRI Liga 1. Kepindahannya diyakini akan memberinya lebih banyak waktu bermain dan menjaga kebugaran. Chemistrynya dengan para pemain lain juga menjadi nilai tambah, menjadikannya kandidat kuat untuk kembali ke starting eleven.
Sementara itu, Stefano Lilipaly sempat terpinggirkan di era Shin Tae-yong, namun kembali mendapat kepercayaan dari Kluivert. Ia dimainkan sebagai pemain pengganti saat melawan China dan Jepang. Meski posisi naturalnya adalah sayap, Lilipaly punya pengalaman bermain sebagai penyerang tengah. Pada musim 2015/2016 ia tampil melawan PSV Eindhoven sebagai striker, dan kembali menjalani peran itu di Liga 1 saat membela Borneo FC dengan kontribusi satu assist.
Ragnar Oratmangoen juga kembali masuk radar setelah pulih dari infeksi virus yang membuatnya absen di laga sebelumnya. Ragnar dikenal sebagai penyerang yang mobile dan agresif. Ia juga memiliki rekam jejak positif saat melawan Arab Saudi, dengan dua assist dari dua pertemuan terakhir. Dengan gaya main yang fleksibel dan daya juang tinggi, Ragnar bisa menjadi solusi ideal untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Romeny.
“Simak juga: Sabet Kemenangan Austria 3-2 atas Belanda di Euro 2024“ [5]



