paingsoe– Turnamen Yonex-Sunrise Doubles Special Championships 2025 resmi digelar dengan tujuan besar, yakni melahirkan generasi baru pemain ganda berkualitas dunia. Kompetisi ini merupakan edisi ke-13 dan berlangsung pada 10–13 September di Daihatsu Yonex-Sunrise Candra Wijaya International Badminton Centre (DYSCWIBC), Jelupang, Serpong, Tangerang Selatan, Banten.
Penggagas turnamen ini adalah legenda bulu tangkis Indonesia, Candra Wijaya, yang menegaskan pentingnya regenerasi di sektor ganda. Menurutnya, nomor ganda merupakan andalan Indonesia sejak era 1990-an dan terus menjadi penyumbang medali emas Olimpiade hingga kini.
Data sejarah membuktikan betapa vitalnya sektor ganda bagi bulu tangkis Indonesia. Dari sepuluh medali emas Olimpiade yang diraih Indonesia, lima di antaranya berasal dari nomor ganda. Kejayaan ini berawal dari Ricky Soebagdja/Rexy Mainaky yang menyumbang emas di Olimpiade Atlanta 1996.
“Baca Juga: Katy Perry Makan Malam Bareng Justin Trudeau Usai Putus“
Turnamen edisi ke-13 ini dirancang khusus untuk mengasah kemampuan para pemain ganda muda agar terbiasa menghadapi kompetisi tingkat tinggi. Dengan fokus pada tiga sektor—ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran—ajang ini diharapkan menjadi kawah candradimuka yang efektif untuk mencetak atlet masa depan. Dukungan fasilitas modern di DYSCWIBC juga menjadi faktor penting yang menunjang kualitas penyelenggaraan turnamen.
TURNAMEN YONEX-SUNRISE 2025 JADI AJANG PEMBENTUKAN GENERASI GANDA INDONESIA
Prestasi ganda bulu tangkis Indonesia telah menjadi bagian penting dalam sejarah olahraga dunia. Di luar Olimpiade, deretan pasangan legendaris terus mengharumkan nama bangsa. Nama-nama seperti Candra Wijaya/Sigit Budiarto, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamulja, hingga Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri menjadi bukti nyata dominasi sektor ganda Indonesia di panggung internasional.
Turnamen Yonex-Sunrise Doubles Special Championships 2025 hadir untuk memperkuat tradisi tersebut. Digagas oleh Candra Wijaya, kompetisi ini bukan sekadar pertandingan, tetapi wadah regenerasi demi melahirkan pemain-pemain ganda tangguh masa depan. “Dengan regenerasi yang terarah, saya berharap muncul bibit-bibit baru yang bisa mengikuti jejak senior mereka,” ujar Candra Wijaya di Jakarta. Baginya, menjaga supremasi sektor ganda Indonesia merupakan misi besar yang harus dilanjutkan secara konsisten.
Ajang ini menampilkan pertandingan sengit sejak babak awal. Pada nomor ganda taruna campuran, pasangan muda Ardiola Dionilo (DYSCW) dan Nadia Pritasari (Jaya Raya) sukses menyingkirkan unggulan kedua Mitchel Rori Monintja/Balqis Azzahra Hasan dengan skor 21-14, 21-15. Kemenangan ini menunjukkan potensi generasi baru yang siap menantang dominasi para pemain mapan.
Mereka akhirnya menaklukkan duet Kaka Raihansyah/Azzahra Khairunnisa dengan skor 17-21, 21-17, 21-11. Mental juara dan daya juang kuat menjadi modal penting bagi pemain muda untuk terus berkembang di level lebih tinggi.
“Baca Juga: iPhone 17 Pro Muncul di Publik, Ungkap Desain Baru Pertama“
Turnamen ini juga memiliki nilai strategis dalam menjaga tradisi emas Indonesia di nomor ganda. Tercatat, dari sepuluh medali emas Olimpiade yang diraih Indonesia, lima berasal dari sektor ganda. Capaian ini menjadikan nomor ganda sebagai tulang punggung prestasi bulu tangkis tanah air. Oleh karena itu, keberadaan kompetisi seperti Yonex-Sunrise Doubles Special Championships 2025 sangat krusial untuk memastikan kontinuitas prestasi di masa depan.