Rojali dan Rohana Pilih Belanja Online karena Promo dan Gratis

Rojali dan Rohana Pilih Belanja Online karena Promo dan Gratis

paingsoe– Fenomena “Rojali” atau Rombongan Jarang Beli kini menjadi sorotan dalam tren perilaku belanja masyarakat urban. Istilah ini merujuk pada orang-orang yang gemar mengunjungi pusat perbelanjaan, tetapi jarang melakukan transaksi langsung di toko. Sebaliknya, mereka lebih memilih membeli barang secara online setelah membandingkan harga dan benefitnya.

Salah satu alasan utama munculnya perilaku Rojali adalah kemudahan serta penawaran menarik dari marketplace digital. Sara, seorang pekerja kantoran yang ditemui di mal kawasan Jakarta Selatan, mengaku lebih suka bertransaksi online karena harga yang lebih terjangkau dibandingkan toko fisik. “Biasanya saya hanya lihat-lihat saja kalau ke mal. Tapi belinya nanti online karena lebih murah,” kata Sara, Selasa (29/7/2025).

Ia menambahkan, faktor keterbatasan waktu juga memengaruhi pilihannya. Sebagai wanita bekerja, belanja online menjadi solusi efisien tanpa harus mengorbankan jam istirahat atau akhir pekan. “Selain lebih murah, kita juga sering dapat gratis ongkir, diskon, dan cashback. Itu nilai tambah,” jelasnya.

Tren ini sejalan dengan data dari berbagai platform e-commerce yang menunjukkan peningkatan transaksi dari pengguna yang sebelumnya hanya melakukan perbandingan harga secara offline. Konsumen cenderung memanfaatkan promosi daring seperti flash sale, voucher diskon, dan ongkir nol rupiah untuk menghemat pengeluaran harian.

Fenomena Rojali mencerminkan perubahan gaya hidup masyarakat digital yang semakin rasional dalam berbelanja. Di tengah tekanan ekonomi dan tuntutan efisiensi, belanja online memberikan alternatif yang dinilai lebih hemat dan fleksibel. Ke depan, tren ini diprediksi akan terus berkembang seiring peningkatan layanan dan pengalaman digital dari platform e-commerce.

“Simak Juga: Industri Tiongkok yang Memikat Di Tahun 2024” [4]

Perilaku Rojali-Rohana Ungkap Perubahan Gaya Belanja dan Fungsi Mal di Era Digital

Fenomena Rojali (Rombongan Jarang Beli) dan Rohana (Rombongan Hanya Nanya) semakin mencolok di pusat-pusat perbelanjaan. Banyak pengunjung datang ke mal hanya untuk jalan-jalan, bukan berbelanja. Perubahan perilaku ini terkait erat dengan pergeseran tren belanja dari offline ke online, serta dampak ekonomi yang memengaruhi daya beli masyarakat.

Maya, salah satu konsumen, mengaku jarang berbelanja langsung di toko. Ia lebih memilih berbelanja online karena lebih praktis dan hemat. “Sekarang ada layanan ekspres, jadi bisa belanja dari rumah tanpa perlu keluar. Tapi saya tetap pilih toko yang resmi atau punya toko offline juga, biar lebih aman,” ujarnya, Selasa (29/7/2025).

Maya juga menyoroti bahwa meskipun kualitas produk online tidak selalu sempurna, banyak promo dan gratis ongkir yang membuatnya tergiur. Menurutnya, kenyamanan dan efisiensi waktu jadi alasan utama berpindah ke belanja digital.

Dari sisi ekonomi, perubahan ini dijelaskan oleh Ekonom CORE Indonesia, Yusuf Rendy Manilet. Ia menyebutkan bahwa tren ini muncul akibat tiga faktor utama: penurunan daya beli, kemudahan belanja online, dan berubahnya fungsi mal. “Banyak orang kini datang ke mal hanya untuk cuci mata atau bersosialisasi, bukan untuk berbelanja sungguhan,” katanya.

Yusuf juga menambahkan bahwa e-commerce kini menyediakan diskon besar, cashback, hingga kemudahan transaksi, membuat konsumen lebih memilih belanja digital setelah melihat-lihat barang di toko fisik. “Mal berubah jadi tempat rekreasi sosial karena ruang publik yang nyaman masih terbatas,” jelasnya.

Ke depan, tren ini bisa menjadi tantangan sekaligus peluang. Pelaku ritel offline perlu beradaptasi dengan menyediakan pengalaman yang lebih personal dan interaktif. Sementara e-commerce harus terus menjaga kualitas dan kepercayaan agar loyalitas pelanggan tetap terjaga di tengah persaingan.

“Baca Juga: Perencanaan Pembangunan PLTN Pertama Di Indonesia” [3]