paingsoe– Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyampaikan keyakinannya bahwa Indonesia memiliki peluang besar menjadi negara maju dan kekuatan ekonomi global. Ia menegaskan, tujuan itu bisa dicapai jika Indonesia mampu memaksimalkan potensi sektor ekonomi syariah.
Menurut Gibran, Indonesia memiliki kekuatan pasar yang besar karena 245 juta penduduknya adalah muslim. “Artinya, kekuatan pasar ada di tangan kita, di negeri kita sendiri,” ujarnya melalui kanal YouTube resminya, Minggu (8/6/2025).
Ia mendorong pengembangan ekonomi syariah dalam berbagai sektor seperti keuangan syariah, industri makanan dan minuman halal, fesyen muslim, kosmetik halal, wisata ramah muslim, hingga konten hiburan islami.
“Baca juga: Review Film: Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti” [2]
Indonesia Masih Punya PR di Rantai Pasok Halal Dunia
Gibran mencatat bahwa Indonesia menempati posisi tiga besar dalam Global Islamic Economy Index 2024. Selain itu, pertumbuhan ekspor produk halal Indonesia meningkat rata-rata 7 persen dalam enam tahun terakhir. Bahkan, 15 dari 30 perusahaan produsen halal terkemuka dunia berasal dari Indonesia.
Meski begitu, ia mengakui Indonesia belum menjadi pemain utama dalam rantai pasok halal global karena masih berada di peringkat ke-8 eksportir produk halal dunia.
“Halal lifestyle dan halal branding kini menjadi tren global, bukan hanya di negara-negara muslim,” ujarnya.
Gibran juga menyampaikan bahwa pengeluaran konsumen muslim global pada 2022 mencapai USD 2,3 triliun, dan diperkirakan naik menjadi USD 3,1 triliun pada 2027.
Sektor makanan dan minuman halal menyumbang 43% dari total pengeluaran, disusul fesyen muslim sebesar 23%. Gibran menekankan pentingnya Indonesia bergerak cepat agar tidak tertinggal dalam pasar halal global.
Prabowo Serukan Penguatan Hubungan ASEAN-GCC
Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya kerja sama antara ASEAN dan Gulf Cooperation Council (GCC) dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-2 ASEAN-GCC yang digelar di Malaysia pada Selasa (27/5/2025).
Ia menyebut saat ini merupakan momentum ideal untuk mempererat hubungan kedua kawasan demi menciptakan masa depan yang menjanjikan bagi rakyatnya. “Sekarang adalah momentum yang tepat untuk mendekatkan kedua kawasan kita,” kata Prabowo dalam siaran pers Sekretariat Presiden.
Prabowo menyoroti potensi besar yang dimiliki ASEAN dan GCC, terutama dalam sektor perdagangan yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Ia menyambut baik rencana studi kelayakan bersama untuk membentuk kawasan perdagangan bebas ASEAN-GCC guna meningkatkan nilai perdagangan yang pada 2023 baru mencapai USD120 miliar.
Usulan Jaringan Bisnis dan Kolaborasi Industri Halal
Selain sektor perdagangan, Prabowo mengusulkan pembentukan jaringan bisnis ASEAN-GCC untuk memperkuat pertukaran informasi dan kemitraan antar pelaku usaha kedua kawasan. Menurutnya, jaringan ini penting untuk mendorong interaksi yang berkelanjutan dan saling menguntungkan.
Dalam sektor industri halal, Prabowo menilai ASEAN dan GCC merupakan mitra alami karena kesamaan nilai dan kebutuhan pasar. Ia mendorong kedua kawasan untuk melakukan harmonisasi standar halal serta mengembangkan mekanisme saling pengakuan sertifikasi halal.
“Investasi bersama dan pembangunan kapasitas harus menjadi prioritas agar industri halal berkembang optimal,” tegasnya.
Melalui tiga aspek ini—perdagangan, jaringan bisnis, dan industri halal—Prabowo berharap kerja sama ASEAN-GCC dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat di kedua kawasan.
“Baca juga: Thailand Melangkah Maju Pernikahan Sesama Jenis Dilegalkan“ [3]
Leave a Reply