paingsoe–Bank Sentral Cina (PBOC) kembali menambah cadangan emasnya pada Mei 2025, menjadikannya pembelian ketujuh berturut-turut. Data resmi yang dirilis Sabtu, 7 Juni 2025, menunjukkan bahwa cadangan emas naik dari 73,77 juta menjadi 73,83 juta troy ounce. Meskipun jumlah emas meningkat, nilai total cadangan turun dari USD 243,59 miliar menjadi USD 241,99 miliar, atau sekitar Rp 3.941 triliun.
Langkah PBOC ini dilakukan di tengah harga emas yang tinggi secara historis, didorong oleh ketegangan geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global. Sepanjang 2025, harga emas batangan telah melonjak 27%, menyusul pertumbuhan 27% juga pada tahun sebelumnya.
”Baca juga: Durian, Kelezatan yang Menyimpan Tantangan Kesehatan“
Pembelian Emas Dianggap Strategi Diversifikasi
Menurut para analis pasar, keputusan PBOC memperkuat cadangan Emasmencerminkan strategi untuk mengurangi ketergantungan terhadap aset berdenominasi dolar AS. Konsultan Metals Focus mencatat bahwa bank sentral di seluruh dunia diperkirakan akan membeli hingga 1.000 metrik ton emas sepanjang tahun ini.
PBOC sendiri sempat menghentikan pembelian selama enam bulan pada 2024, setelah melakukan akumulasi selama 18 bulan. Namun, mereka melanjutkan pembelian emas pada November 2024, tak lama setelah Donald Trump terpilih kembali sebagai Presiden Amerika Serikat.
Perak dan Logam Lain Naik, Dipicu Arah Pasar dan Spekulasi
Di sisi lain, harga perak melonjak ke level tertinggi sejak 2012 sebelum akhirnya turun 0,5% menjadi USD 35,96 per ounce. Analis UBS, Giovanni Staunovo, menjelaskan bahwa pergerakan harga perak dipicu arus spekulatif karena dinilai terlalu murah dibandingkan emas.
Perak dan Logam Lain Naik, Dipicu Arah Pasar dan Spekulasi
Di sisi lain, harga perak melonjak ke level tertinggi sejak 2012 sebelum akhirnya turun 0,5% menjadi USD 35,96 per ounce. Analis UBS, Giovanni Staunovo, menjelaskan bahwa pergerakan harga perak dipicu arus spekulatif karena dinilai terlalu murah dibandingkan emas.
”Baca juga: Inovasi Terbaru dalam Mengatasi Dislipidemia, Memahami Ancaman Penyakit Jantung“
Platinum turut naik 2,5% ke USD 1.158,20 per ounce, level tertinggi sejak Maret 2022, dan paladium naik 3,9% ke USD 1.045,45. Keduanya mencatat kenaikan mingguan, di tengah minimnya kejelasan soal arah kebijakan perdagangan AS dan China pasca-panggilan antara Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping.
Leave a Reply